Sunan Ampel Pemimpin Walisongo

Sunan Ampel, Biografi, Kisah, Sejarah, dan Fakta-Faktanya

Sunan Ampel merupakan salah satu anggota dari Walisongo yang juga berperan penting dalam penyebaran dan perkembangan agama Islam di Pulau Jawa. Beliau lahir pada tahun 1401 Masehi di Champa, sebuah kerajaan yang terletak di wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Vietnam. Sunan Ampel adalah putra dari Syekh Ibrahim As-Samarqandy dengan Dewi Candrawulan, seorang putri Raja Champa.


Biografi Sunan Ampel

Sunan Ampel memiliki nama asli Raden Rahmat atau Ali Rahmatullah. Beliau lahir di Champa pada tahun 1401 Masehi. Ayah Sunan Ampel, Syekh Ibrahim As-Samarqandy, adalah seorang ulama yang berasal dari Samarkand, Uzbekistan. Ibu Sunan Ampel, Dewi Candrawulan, adalah putri Raja Champa.


Sunan Ampel memiliki dua orang istri, yaitu Dewi Candrawati dan Dewi Karimah. Dari pernikahannya dengan Dewi Candrawati, Sunan Ampel memiliki beberapa anak, yaitu Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat), Siti Syari'ah, Siti Muthmainnah, dan Siti Hafsah. Sementara dari Dewi Karimah, beliau memiliki anak-anak yaitu Dewi Murtasiyah, Dewi Murthasimah, Raden Husamuddin, Raden Zainal Abidin, Pangeran Tumapel, dan Raden Faqih.


Kisah Sunan Ampel

Sunan Ampel datang ke Jawa pada tahun 1443 Masehi bersama dengan saudaranya, Ali Musada, dan Raden Burereh. Beliau menetap di Tuban dan kemudian mengunjungi Kerajaan Majapahit untuk menemui bibinya, Dewi Dwarawati, yang merupakan istri Prabu Kertawijaya.


Saat itu, Kerajaan Majapahit sedang dalam masa-masa suram karena para adipati dan pembesar kerajaan melupakan tugasnya dengan hidup mewah dan berpesta. Kondisi ini membuat Prabu Brawijaya mengundang Sunan Ampel untuk mengatasi masalah-masalah di Kerajaan Majapahit.


Sunan Ampel kemudian berdakwah menyebarkan agama Islam di wilayah Kerajaan Majapahit dengan tugas menyadarkan para adipati dan pembesar kerajaan untuk kembali ke jalan yang benar. Beliau membangun masjid sebagai pusat ibadah dan dakwah, serta membangun pesantren.


Sejarah Sunan Ampel

Sunan Ampel adalah salah satu ulama besar yang ada di Indonesia dan sangat berjasa dalam menyebarkan agama Islam. Perjalanan yang ditempuh oleh Sunan Ampel sangatlah tidak mudah, ia harus melewati perjalanan menuju Trowulan (ibu kota Majapahit), dan beliau harus singgah di Palembang dan Tuban terlebih dahulu.


Sunan Ampel juga memiliki peran penting dalam mendirikan Kerajaan Demak, kerajaan Islam pertama di Jawa. Beliau menunjuk Raden Patah sebagai Sultan Demak pada tahun 1475 Masehi.


Fakta-Fakta Sunan Ampel

1. Ajaran Moh Limo : Sunan Ampel memiliki sebuah filosofi dalam berdakwah yang tujuannya untuk memperbaiki dan merubah moral masyarakat agar menjadi lebih baik. Ajaran yang diajarkan oleh Sunan Ampel adalah "Moh Limo", yang berarti tidak melakukan 5 hal atau 5 perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT, yaitu:

- Moh Mabuk (Tidak mabuk atau minum-minuman)

- Moh Main (Tidak main atau tidak berjudi)

- Moh Madon (Tidak main perempuan)

- Moh Madat (Tidak memakai obat-obatan)

- Moh Maling (Tidak Mencuri)


2. Sumur Bersejarah: Disekitaran kompleks Masjid Ampel terdapat sumur bersejarah, yang dipercayai bahwa dalam sumur tersebut terdapat air yang menyerupai air zam-zam di Makkah dan memiliki banyak khasiat.


3. Lokasi Makam Berada Dekat dengan Masjid Tertua Ketiga : Pada tahun 1481, Sunan Ampel diperkirakan meninggal dunia di Demak, kemudian dimakamkan di sebelah barat masjid tertua ketiga di Indonesia yang dibangun sekitar tahun 1421 di dalam wilayah kerajaan Majapahit.


Peninggalan Sunan Ampel

Sunan Ampel memiliki beberapa peninggalan yang masih ada hingga saat ini, antara lain:


1. Masjid Sunan Ampel: Masjid Sunan Ampel menjadi bukti adanya sejarah dari penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Sunan Ampel. Masjid ini terletak di Kota Surabaya dan merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia.


2. Masjid Rahmat Kembang Kuning: Masjid Rahmat Kembang Kuning adalah salah satu peninggalan Sunan Ampel yang terletak di wilayah Kembang Kuning, Surabaya.


3. Masjid Jami' Peneleh: Masjid Jami' Peneleh adalah peninggalan Sunan Ampel yang terletak di wilayah Peneleh, Surabaya.


4. Kampung Arab: Kampung Arab adalah peninggalan Sunan Ampel yang terletak di sekitar Masjid Ampel. Kampung ini menjadi bukti adanya jejak dakwah agama Islam yang dilakukan oleh Sunan Ampel.


5. Makam Sunan Ampel : Makam Sunan Ampel terletak di Masjid Ampel, Surabaya. Makam ini menjadi tempat ziarah bagi masyarakat yang ingin berdoa dan mempelajari sejarah Sunan Ampel.


Dalam kesimpulan, Sunan Ampel adalah salah satu ulama besar yang memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa. Beliau memiliki strategi dakwah yang unik dan efektif, sehingga banyak masyarakat yang menerima ajaran Islam dengan Sunnah. Beliau juga memiliki peninggalan-peninggalan yang masih ada hingga saat ini dan menjadi tempat ziarah bagi masyarakat.

Post a Comment

Previous Post Next Post