|  | 
| ilustrasi | 
Sunan Muria, yang juga dikenal sebagai Raden Umar Said, adalah salah satu anggota Wali Songo yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa, khususnya di wilayah Gunung Muria, Jawa Tengah. Beliau merupakan putra dari Sunan Kalijaga dan Dewi Saroh, putri Syekh Maulana Ishak, seorang ulama terkenal di Samudra Pasai, Aceh.
Biografi Sunan Muria
Sunan Muria lahir pada abad ke-15 Masehi, tepatnya sekitar tahun 1448. Beliau tumbuh dalam lingkungan keluarga yang taat beragama Islam dan mendapatkan pendidikan agama dari ayahnya, Sunan Kalijaga. Sunan Muria dikenal sebagai tokoh yang cerdas dan memiliki kemampuan diplomasi yang baik.
Metode Dakwah Sunan Muria
Sunan Muria menggunakan metode dakwah yang unik dan efektif, yaitu dengan mengintegrasikan ajaran Islam ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa. Beliau menciptakan tembang-tembang Jawa, seperti Sinom dan Kinanti, yang berisi ajaran Islam dan nilai-nilai kebaikan. Selain itu, beliau juga memanfaatkan kesenian tradisional Jawa, seperti wayang kulit dan gamelan, sebagai sarana dakwah.
Peninggalan Sunan Muria
Sunan Muria meninggalkan warisan yang berharga, termasuk kompleks makamnya di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kudus, Jawa Tengah. Makamnya menjadi pusat ziarah dan pembelajaran agama yang ramai dikunjungi.
Selain itu, beliau juga meninggalkan ajaran dan metode dakwahnya yang damai, akomodatif, dan berbasis kearifan lokal.Sunan Muria meninggalkan banyak peninggalan yang masih dikunjungi dan dihormati hingga saat ini. Berikut adalah beberapa peninggalan Sunan Muria.
- Masjid Sunan Muria : Masjid ini terletak di puncak Gunung Muria, Kudus, Jawa Tengah, dan merupakan salah satu tempat suci bagi umat Islam.
- Makam Sunan Muria : Makam ini terletak di kompleks Masjid Sunan Muria dan merupakan tempat peristirahatan terakhir Sunan Muria.
- itus Air Gentong Keramat : Situs ini terletak di dekat kompleks makam Sunan Muria dan dipercaya memiliki khasiat menyembuhkan berbagai penyakit.
- Parijoto : Buah parijoto merupakan salah satu peninggalan Sunan Muria yang dipercaya memiliki khasiat baik bagi ibu hamil.
- Pakis Haji : Tumbuhan pakis haji dipercaya berasal dari kesaktian Sunan Muria dan digunakan untuk mengusir tikus.
- Tembang Sinom dan Kinanti : Sunan Muria menciptakan tembang-tembang ini sebagai sarana dakwah dan masih dipelajari hingga saat ini.
- Pelana Kuda : Pelana kuda Sunan Muria digunakan dalam ritual minta hujan yang dikenal sebagai "Guyang Cekathak".
Peninggalan-peninggalan ini menunjukkan bahwa Sunan Muria memiliki pengaruh besar dalam penyebaran agama Islam di Jawa dan masih dihormati oleh masyarakat hingga saat ini.
Kisah Hidup Sunan Muria
Sunan Muria memilih untuk berdakwah di daerah pedalaman, khususnya di lereng Gunung Muria, karena beliau merasa bahwa masyarakat di pelosok desa tidak memperoleh pengetahuan mengenai ajaran Islam. Beliau hidup sederhana dan dekat dengan masyarakat, sehingga ajaran Islam dapat diterima dengan mudah dan tanpa paksaan.
Warisan Sunan Muria
Sunan Muria meninggalkan warisan yang berharga, termasuk ajaran toleransi, kesederhanaan, dan cinta kasih. Beliau menekankan pentingnya pendidikan, bukan hanya pendidikan agama, tetapi juga pendidikan yang membangun karakter dan kecerdasan. Warisan Sunan Muria tetap relevan hingga saat ini dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.