SAFAR PERJALANAN YANG DI SUNNAHKAN


sunnah


Berikut adalah   bagian dari adab     dan etika yang     di sunnahkan,     bagi     orang-orang    yang    sedang melakukan perjalanan    safar ataupun bermusafir,    manakala dalam istilah  syari'at,   safar adalah    keluar meninggalkan  tempat bermukim  dengan niat   menempuh   suatu perjalanan    untuk menuju suatu tempat   ( yang di luar keseharian atau kebiasaan bermuamalah dan beraktifitas )     di    antara sunnahnya adalah :


Berdoa meminta petunjuk :

Dengan melaksanakan shalat istikharah dua rakaat    dan berdoa memohon petunjuk    serta  kekuatan dari ALLAH swt,    hadist     jabir bin 'abdillah radhiyallahu 'anhuma berkata ;    "Dahulu      rasullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengajarkan kami istikharah dalam memutuskan segenap urusan kami,    sebagaimana beliau mengajarkan suraah-surah Al-Quran"      Beliau bersabda ;    " Apabila di antara kalian     ingin melakukan     sesuatu  urusan ( yang berat, besar  atau merungsingkan ),    maka laksanakanlah     shalat sunnah dua rakaat     yang bukan     shal;at fardhu, kemudian bacalah ( berdoa )


اللَّهُمَّ إِنيِّ أسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأسْألُكَ مِنْ فَضْلِكَ العَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أقْدِر وَتَعْلمُ وَلاَ أعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الغُيُوب. اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ خَيْرٌ ليِ فيِ دِيْنِي وَمَعَاشيِ وَعَاقِبَةُ أَمْرِي فَاقْدرْهُ ليِ وَيَسِّرْهُ ليِ ثُمَّ بَارِكْ ليِ فِيْهِ وَإِنْ كنُتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّليِ فيِ دِيْنِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةُ أَمْرِي فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنيِ عَنْهُ وَاقْدِرْ ليِ الخَيْر حَيْثُ كَانَ ثُمَّ ارْضِنيِ بِهِ

Artinya : " Ya allah sesungguhnya aku memohon pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu-Mu dan aku memohon kekuatan kepada-Mu (untuk memutuskan urusan ku dan menyelesaikanya) dengan kemahakuasaan-Mu,    Aku memohon kepadamu kebaikan dari karuniamu yang agung, sesungguhnya engkau maha kuasa sedang aku tidak berdaya, engkau maha mengetahui sedang aku tidak mengetahui dan hanya engkaulah yang maha mengetaui hal-hal yang ghaib.

    Ya allah, apabila pada pengetahuan mu bahwa urusan ini ( menyebut urusan di dalam doa ) lebih baik menempatkan bagi agamaku,     kehidupan ku, dan juga bagi aakhiratku "    { Nabi sallallhu 'alaihi wa sallam bersabda; (bagi) duniaku dan akhiratku] maka takdirkanlah ia untukku,  mudahkanlah arahkanlah serta berkatilah aku dalam urusan itu,     akan tetapi jika dalam pengetahuan mu     urusan ini membrei kesan buruk dalam urusan agama ku     kehidupan ku dan bagi akhirat ku    maka jauhkanlah hal tersebut dariku    dan jauhkanlah aku darinya     sebaliknya takdirkanlah untukku kebaikan di mana saj kebaikan itu berada     kemudian jadikanlah aku ridha dengan takdir tersebut "

Belia ( yakni jabir serta perawi yang lainya ) mengatakan ; Dan orang yang berdoa tersebut hendaklah menyebutkan     urusanya     ( dalam doa )     shahih         Al-bukhari, no 1162, 6382     dan          7390.


Waktu yang di anjurkan untuk melakukan safar :

Hadis shakhr bin wadaa'ah Al- ghamidi rasullah saw,bersabda :


 اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُِمَّتِي فِي بُكُورِهَا

"ya allah, berkahilah ummat ku di pagi harinya"

Apabila beliau     ( rasullullah )     hendak mengirim pasukan atau hendak mengirim angkatan    perang,  maka beliau     akan mengirimkan mereka pada waktu pagi hari.    Bahwasanya shakhr   adalah seorang lelaki pedagang, beliau senantiasa mengirimkan barang dagangan pada waktu pagi hari    belia menjadi kaya dan hartanya melimpah ruah    pada hadist ini  terkandung penjelasan  sunnahnya melakukan safar pada waktu pagi hari.

Safar pada waktu malam hari :

Biasanya pada waktu malam hari itu lebih tenang     dan sejuk sehingga perjalanan pun menjadi tenang dan      lancar    hewan-hewan     tunggangan pun     akan lebih lincah     dan     bersemangat      dengan demikian seolah bumi itu dilipat     sehingga     perjalanan akan terasa seakan     lebih dekat    selain itu terdapat pula anjuran melakukan safar ( perjalanan ) pada hari kamis,     sebagai    mana hadist ka'b bin malik radhiallah 'anha :

 أَنَّ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُحِبُّ أَنْ يَخْرُجَ يَوْمَ الْخَمِيسِ

Artinya : bahwasanya rasullullah saw    keluar, berangkat perang tabuk pada hari kamis rasullullah saw. menyukai ( berangkat untuk safar ) pada hari kamis"

   

Melakukan safar secara berkelompok :

Dari hadist ibn umar radhiallahu :

 لَوْ أَنَّ النَّاسَ يَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ مِنَ الْوَحْدَةِ مَا سَرَى رَاكِبٌ بِلَيْلٍ

Artinya : seandainya orang-orang tahu akibat buruk sekiranya melakukan perjalanan sendirian niscaya tidak seorang pun yang melakukan ya seorang diri di malam hari "

Hadist ini     menerangkan safar     ( perjalanan )      seorang diri itu adalah sesuatu yang tidak di sukai    boleh jadi     akan ada bahaya         atau halangan     yang menimpa     di tengah   perjalanan akan sulit mendapatkan sebuah pertolongan.


Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post