Surat al-Muthaffifin

Al Quran Surat al-Muthaffifin beserta fadhilah :


ajaykumar19sfv.blogspot.com

Berikut bacaan surat Al- Muthaffifin arab latin beserta artinya  :

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

 وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِينَ

wailul lil-muṭaffifīn

Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang.

 ٱلَّذِينَ إِذَا ٱكْتَالُوا۟ عَلَى ٱلنَّاسِ يَسْتَوْفُونَ

allażīna iżaktālụ ‘alan-nāsi yastaufụn

(yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,

 وَإِذَا كَالُوهُمْ أَو وَّزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ

wa iżā kālụhum aw wazanụhum yukhsirụn

dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.

أَلَا يَظُنُّ أُو۟لَٰٓئِكَ أَنَّهُم مَّبْعُوثُونَ

alā yaẓunnu ulā`ika annahum mab’ụṡụn

Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,

 لِيَوْمٍ عَظِيمٍ

liyaumin ‘aẓīm

pada suatu hari yang besar,

يَوْمَ يَقُومُ ٱلنَّاسُ لِرَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

yauma yaqụmun-nāsu lirabbil-‘ālamīn

(yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?

 كَلَّآ إِنَّ كِتَٰبَ ٱلْفُجَّارِ لَفِى سِجِّينٍ

kallā inna kitābal-fujjāri lafī sijjīn

Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin.

وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا سِجِّينٌ

wa mā adrāka mā sijjīn

Tahukah kamu apakah sijjin itu?

 كِتَٰبٌ مَّرْقُومٌ

kitābum marqụm

(Ialah) kitab yang bertulis.

وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ

wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīn

Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan,

ٱلَّذِينَ يُكَذِّبُونَ بِيَوْمِ ٱلدِّينِ

allażīna yukażżibụna biyaumid-dīn

(yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan.

 وَمَا يُكَذِّبُ بِهِۦٓ إِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ

wa mā yukażżibu bihī illā kullu mu’tadin aṡīm

Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa,

إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِ ءَايَٰتُنَا قَالَ أَسَٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ

iżā tutlā ‘alaihi āyātunā qāla asāṭīrul-awwalīn

yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: “Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu”

 كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

kallā bal rāna ‘alā qulụbihim mā kānụ yaksibụn

Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.

 كَلَّآ إِنَّهُمْ عَن رَّبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّمَحْجُوبُونَ

kallā innahum ‘ar rabbihim yauma`iżil lamaḥjụbụn

Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka.

 ثُمَّ إِنَّهُمْ لَصَالُوا۟ ٱلْجَحِيمِ

ṡumma innahum laṣālul-jaḥīm

Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.

ثُمَّ يُقَالُ هَٰذَا ٱلَّذِى كُنتُم بِهِۦ تُكَذِّبُونَ

ṡumma yuqālu hāżallażī kuntum bihī tukażżibụn

Kemudian, dikatakan (kepada mereka): “Inilah azab yang dahulu selalu kamu dustakan”.

كَلَّآ إِنَّ كِتَٰبَ ٱلْأَبْرَارِ لَفِى عِلِّيِّينَ

kallā inna kitābal-abrāri lafī ‘illiyyīn

Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu (tersimpan) dalam ‘Illiyyin.

وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا عِلِّيُّونَ

wa mā adrāka mā ‘illiyyụn

Tahukah kamu apakah ‘Illiyyin itu?

كِتَٰبٌ مَّرْقُومٌ

kitābum marqụm

(Yaitu) kitab yang bertulis,

 يَشْهَدُهُ ٱلْمُقَرَّبُونَ

yasy-haduhul-muqarrabụn

yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah).

إِنَّ ٱلْأَبْرَارَ لَفِى نَعِيمٍ

innal-abrāra lafī na’īm

Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga),

 عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ يَنظُرُونَ

‘alal-arā`iki yanẓurụn

mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.

تَعْرِفُ فِى وُجُوهِهِمْ نَضْرَةَ ٱلنَّعِيمِ

ta’rifu fī wujụhihim naḍratan na’īm

Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan.

 يُسْقَوْنَ مِن رَّحِيقٍ مَّخْتُومٍ

yusqauna mir raḥīqim makhtụm

Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya),

خِتَٰمُهُۥ مِسْكٌ ۚ وَفِى ذَٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ ٱلْمُتَنَٰفِسُونَ

khitāmuhụ misk, wa fī żālika falyatanāfasil-mutanāfisụn

laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.

وَمِزَاجُهُۥ مِن تَسْنِيمٍ

wa mizājuhụ min tasnīm

Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim,

 عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا ٱلْمُقَرَّبُونَ

‘ainay yasyrabu bihal-muqarrabụn

(yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.

إِنَّ ٱلَّذِينَ أَجْرَمُوا۟ كَانُوا۟ مِنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يَضْحَكُونَ

innallażīna ajramụ kānụ minallażīna āmanụ yaḍ-ḥakụn

Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman.

وَإِذَا مَرُّوا۟ بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ

wa iżā marrụ bihim yatagāmazụn

Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya.

وَإِذَا ٱنقَلَبُوٓا۟ إِلَىٰٓ أَهْلِهِمُ ٱنقَلَبُوا۟ فَكِهِينَ

wa iżangqalabū ilā ahlihimungqalabụ fakihīn

Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira.

وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوٓا۟ إِنَّ هَٰٓؤُلَآءِ لَضَآلُّونَ

wa iżā ra`auhum qālū inna hā`ulā`i laḍāllụn

Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan: “Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat”,

 وَمَآ أُرْسِلُوا۟ عَلَيْهِمْ حَٰفِظِينَ

wa mā ursilụ ‘alaihim ḥāfiẓīn

padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin.

فَٱلْيَوْمَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنَ ٱلْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ

fal-yaumallażīna āmanụ minal-kuffāri yaḍ-ḥakụn

Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir,

عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ يَنظُرُونَ

‘alal-arā`iki yanẓurụn

mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.

هَلْ ثُوِّبَ ٱلْكُفَّارُ مَا كَانُوا۟ يَفْعَلُونَ

hal ṡuwwibal-kuffāru mā kānụ yaf’alụn

Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.

Adapun fadhilah dan khasiat dari Surat Al-Muthaffifin adalah sebagai berikut:

Surat Al-Muthaffifin termasuk dalam Al-Mufashshal yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai tambahan, sehingga beliau memiliki keistimewaan dan keutamaan dibandingkan dengan nabi-nabi pendahulunya.

Abi Abdullah berkata, “Barangsiapa di dalam salat fardu membaca wailul-lil-muthaffifin (Surat Al-Muthaffifin), maka Allah akan memberikannya keamanan di hari kiamat dari api neraka, neraka tidak melihatnya dan ia juga tidak melihat neraka, ia melintas di atas jembatan neraka, dan tidak dihisab di hari kiamat.” (Tswabul A’mal: 151)

Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat ini (Surat Al-Muthaffifin), maka Allah akan memberikannya minum dari rahiq makhtum di hari kiamat, dan jika dibaca pada tempat penyimpanan, maka Allah akan melindunginya dari segala macam bahaya.” (Tafsirul Burhan, Juz 8: 232)

Demikianlah pembahasan singkat mengenai pokok kandungan, keutamaan serta manfaat dari Surat Al-Muthaffifin. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam


Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post